Sweet 20 (2017). Tontonan Manis yang digarap Serius

Sweet 20 bercerita tentang seorang nenek, Fatmawati (Niniek L. Karim) yang tinggal bersama keluarga anak semata wayangnya, Adit (Lukman Sardi). Fatmawati tipikal nenek pengganggu yang membuat banyak orang, kalau bisa, tidak mau dekat-dekat dengannya. Meskipun tidak semuanya begitu, seperti salah seorang teman baiknya, kakek Hamzah (Slamet Rahardjo). Karena suatu hal, keluarga Fatmawati berencana untuk memindahkannya ke panti jompo. Hal ini membuatnya galau, sehingga ketika Ia sedang berjalan-jalan melepas resah, Fatma menemukan sebuah tempat foto unik. Disinilah kejanggalan muncul dan cerita nan manis dimulai. Persimpangan antara impian masa lalu dan keluarga.

Saya pernah menonton versi koreanya, Miss Granny (2014), tapi gak sampai selesai sih nontonnya. Tapi darisitu saya tahu inti cerita dari film adaptasi ini menarik. Saya termasuk yang suka “agak-gimana-gitu” sama film adaptasi. Khususnya yang digarap di Indonesia, entah itu film adaptasi dari novel, remake, ataupun film pendek. Saya suka menganggap film yang dibuat berdasarkan adaptasi sebenarnya sudah memiliki kelebihan dari awal produksi, entah karena sudah memiliki massa penggemar (misalnya para penggemar novelnya), atau dari segi cerita, film adaptasi sudah memiliki esensi cerita yang matang (bahkan sampai alur ceritanya).

Namun spesialnya di Sweet 20 ini, film ini merupakan adaptasi dari film korea yang mana pasti terdapat perbedaan-perbedaan gaya, kultur, dan cara berbahasa. Bagi saya, Sweet 20 ini nampaknya berhasil mengadaptasi dari cerita dengan style korea menjadi terasa “sangat Indonesia”, apresiasi buat penulis naskahnya.

Hal lain yang gemes banget pengen saya tulis adalah, Tatjana Saphira is a shining star! Akting dia diuji di film ini, ketika harus memerankan Fatma muda dan berperan bersama aktor-aktor sekelas Slamet Rahardjo atau Widyawati dengan level yang setara. Tuh kan, sebenarnya Indonesia tuh punya aktor-aktris muda yang mumpuni. Asal jangan dikasih peran yang gitu-gitu aja. Kayak nasib Morgan Oey yang kerjaannya dikasih peran pria-mualaf-idaman-muslimah. Padahal kemampuan dia oke loh sebagai aktor. Secara keseluruhan, all cast di film ini hidup sekali (termasuk pemilihan aktor-aktor yang top banget).

Dari segi alur cerita, mungkin terasa datar di menit-menit awal, namun hal ini tidak berlangsung lama karena segera penonton disuguhkan segala keanehan yang manis, lucu, dan menyenangkan.

Oiya, bagi penggemar tembang lawas, mungkin akan menikmati suguhan soundtrack di film ini. Tapi jangankan penggemar lagu-lagu jadul, saya juga menikmati kok lagu-lagu yang hadir mengisi jalannya cerita ini.

Pada akhirnya, Sweet 20 merupakan tontonan yang layak untuk keluarga di Lebaran ini. Tontonan vintage yang kekinian. Seperti impian masa lalu yang manis, kadang mengharu-biru.

 

Rekomendasi: FRESH

Special label: UNDERRATED


Detail

Gendre: Drama, Komedi, Musikal

Rating (LSF) : R 13+

Bahasa: Bahasa Indonesia

Durasi: 109 menit

Produser: Chand Parwez Servia

Penulis Naskah: Upi

Adaptasi “Miss Granny” oleh Shin Dong-Ick, Hoon Young-jeong, Dong Hee-sun, Hwang Dong-hyuk

Sutradara: Ody C. Harahap

Pemeran: Tatjana Saphira, Niniek L. Karim, Slamet Rahardjo, Morgan Oey, Kevin Julio, Lukman Sardi, Widyawati Sophiaan, Cut Mini, Tika Panggabean, Alexa Key, Ardit Erwandha, Tommy Limmm, Nina Kozok

Editor: Aline Jusria

Penata Musik: Aghi Narottama

Penata Sinematografi: Padri Nadeak

Produksi:  Starvision Plus, CJ Entertainment

Tinggalkan komentar