Bukaan 8 (2017). Kelahiran Anak, Tanggung Jawab, dan Generasi Media Sosial.

 

bukaan 8

Setelah hampir 3 bulan kebelakang saya sama sekali gak menyentuh bioskop, dan akhirnya ini adalah film pertama yang saya tonton di tahun 2017. Lebih menyenangkan lagi, film pembuka review di blog ini merupakan film yang layak diperhitungkan, plus ini film Indonesia lagi! Bahagianya liat film Indonesia mulai asyik begini. Semoga konsisten sampai sepanjang tahun ya :).

Bukaan 8 bercerita tentang Alam (Chicco Jerikho) dan Mia (Lala Karmela), sepasang suami-istri yang menantikan kelahiran anak pertama mereka. Sebagai pasangan yang mereprentasikan generasi milenial, banyak kejadian yang terjadi selama proses persalinan berlangsung. Hal ini membuat mereka menyadari banyak hal, tentang tujuan hidup dan tanggung jawab.

Nampaknya memang film ini ingin menggambarkan bagaimana “generasi milenial” ketika akan punya anak. Diantara gegap gempitanya dunia media sosial, dimana generasi ini sangat terikat, dan masa-masa ketika mereka mulai masuk ke dalam realita yang sebenarnya. Ya, kalau mau dihitung-hitung, generasi milenial paling tua mungkin baru menginjak usia 30an-pertengahan. Usia dimana urusan tanggung jawab yang sebenarnya dimulai. Bukan lagi tanggung jawab kepada diri sendiri, tapi juga terhadap orang lain.

Hmm… ini film kedua yang saya tonton setelah Talak 3 (2016), yang menceritakan lika-liku kehidupan dimana setting tokohnya menginjak 20an akhir-30an. Ya ini, generasi milenial yang “menjelang dewasa”. Digambarkan selalu tergesa-gesa, instan, dan kadang tidak peduli lingkungan sekitar (hahaha… ngetawain diri sendiri).

Tapi manusia berubah. Pada film ini, kelahiran anak pertama Alam justru membuat dirinya belajar tentang banyak hal. Tentunya dengan cara-cara yang “milenial”.

Ini juga yang saya suka dari Bukaan 8. Karakter Alam tidak dibentuk sebagai suami yang ideal. Tapi justru ketidakidealannya membuat karakternya berkembang. Bukan saja karakter Alam, tapi tokoh-tokoh pendukung disekitarnya pun dibuat tidak ideal. Ketidakidealan karakter-karakter inilah yang membuat cerita terasa realistis dan luwes. Meski kadang pada beberapa plot ada juga yang didramatisir, tapi tidak terlalu mengganggu cerita. Jadi apresiasi terhadap penulis skripnya nih!

Dari beberapa inti cerita yang muncul, saya paling suka (sampai ternangis-nangis) tentang hubungan Alam dan ibunya (Dayu Wijanto). Duh, jangan dibayangkan mengharu-biru, sejujurnya interaksi Alam dan ibunya tidak terlalu banyak muncul sepanjang film, tapi sekalinya muncul, sungguh mengena. Jarang menemukan cerita tentang anak laki-laki dan ibunya yang digambarkan seluwes ini. Biasanya cerita hubungan anak laki-laki dan ibunya bukanlah cerita menarik, karena biasanya cerita tentang ini hanya seputar anak laki-laki yang ingin membahagiakan ibunya dengan menjadi sukses, dll…

Selain itu, cerita ini menyadarkan saya bahwa memang ya, hubungan ibu dan anak laki-laki itu tidak seekspresif hubungan ibu dan anak perempuan.

Dari segi teknis, shot-shot establish dari udara itu keren juga. Oiya, make-up Mia bagus banget, continue sepanjang film. Dari mulai dia masuk rumah sakit sampai anaknya lahir, perubahan make up-nya realistis.

Film Bukaan 8 bukanlah film rumit, ceritanya sederhana, tapi mungkin disini kamu bisa menemukan sedikit dirimu didalamnya. Inilah yang membuat Bukaan 8 menjadi salah satu film yang menarik untuk ditonton ramai-ramai bersama teman, biar bisa ketawa bareng, atau terhenyak bareng pula.

 

Rekomendasi: FRESH


Detail*:

Gendre: Drama, Comedy

Rate: R 13+ (LSI)

Running Time: 102 minutes

Language: Bahasa Indonesia

 

Producer: Anggia Kharisma, Chicco Jerikho

Screenplay: Salman Aristo

Director: Angga Dwimas Sasongko

Cast: Chicco Jerikho, Lala Karmela, Sarah Sechan, Dayu Wijanto, Tio Pakusadewo, Maruli Tampubolon, Melisa Karim, Uli Herdinansyah, Ivy Batuta, Dedy Mahendra Desta, Dwi Sasono, Mo Sidik, Ary Kirana.

Editor:

Music:

Cinematography:

Production: Visinema Pictures, Kaninga Pictures

 

*belum lengkap, agak susah nyari info kru film Indonesia. Biasanya habis nonton saya suka foto posternya di bioskop, tapi kemarin lupa. Nanti saya update lagi.

Tinggalkan komentar